Akhir-akhir ini kita sering mendengar keluhan dari pada guru pelaksana kurikulum 2013 yang mengatakan bahwa siswa kurang cocok dengan kurikulum tersebut, kemudian pembelajaran yang sulit diikuti oleh para siswa, sampai kemampuan siswa menurun setelah di laksanakan pembelajaran dengan kurikulum 2013.
Benarkah ini?
Jawabnya tentu TIDAK....!!
Buku BSE K-13 lihat di: Buku BSE Kemdikbud Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 tergolong kurikulum yang lebih baik dari pendahulunya, karena di kurikulum ini konsep disajikan dalam konteks pertautan antar muatan mapel.
Jadi siswa tidak merasakan pergantian jam pelajaran di kelas, karena antar muatan mapel telah di tautkan.
Kalau bicara tentang keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum tentu tidak akan terlepas dari para subjek kurikulum yaitu; sekolah dalam hal ini guru, siswa, dan lingkungan belajar siswa, dan stakeholder, serta peran serta masyarakat dan lingkungan sekitar.
Guru menempati posisi yang paling strategis dalam pelaksanaan kurikulum ini, sebagai pembimbing dan sebagai manager di dalam pembelajaran di kelas, sedangkan siswa sebagai subjek yang di belajarkan dengan orientasi keberhasilan merujuk kepada perubahan kearah yang lebih baik pada 4 Kompetensi inti dan bermuara pada Standar Kelulusan (SKL)
Pengalaman Pribadi kami melaksanakan K-13 terbilang cukup rumit untuk diungkapkan. Siswa yang kami hadapi adalah para siswa yang notabene punya hobi menghafal sedangkan kemampuan mereka untuk mengingat belum terkategori baik.
Disaat kegiatan pembiasaan literasi di kelas kami menemukan kasus siswa yang bercerita hanya sekitar 6 - 10 kata, sedangkan sudah diarahkan para siswa agar membaca buku apa saja yang relevan dengan usia mereka atau teks bacaan dari manapun yang relevan dengan usia mereka, namun kejadian ini tetap terulang kembali.
Saat belajar di kelas juga terdapat kemiripan dengan kasus diatas, yakni mereka selalu sibuk menghafal rumus matematika, padahal kami selalu menanam kan pada mereka untuk memahami konsep dasar agar pemahamannya berkembang dan daya nalarnya terus meningkat, sayangnya sulit sekali menyakinkan mereka bahwa mengusai konsep akan lebih baik daripada menghafal.
Sangat dilematis rasanya di tengah gencarnya upaya membelajarkan siswa sebagai subjek belajar, mereka masih asyik menganggap diri mereka objek untuk di belajarkan.
Menurut hemat kami menghafal sangat lah kurang relevan dengan apa yang dikehendaki oleh kurikulum 2013 ini, karena di K-13 mengutamakan siswa mengalami, merasakan, ataupun mencoba barulah mereka menalar dan membuat pemahaman yang utuh dan kongkrit tentang konsep dalam suatu muatan pelajaran.
Demikian sharing/berbagi pengalaman dari kami. nantikan tulisan berikutnya dari halaman ini...
Informasi GTK lihat di : Web GTK Kementrian Pandidikan Dan Kebudayaan